Yogyakarta (2/12/2017) - Kemensos. Menteri Sosial RI, Khofifah Indar
Parawansa hadir dan ikut larut bersama ribuan para difabel untuk memperingati
Hari Disabilitas Internasional (HDI).
Di Indonesia peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI)
dilaksanakan secara nasional sejak tahun 1996. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan kesadaran berbagai pihak terhadap hak dan problematika penyandang
disabilitas. Hal ini merupkan, bagian dari usaha memperjuangkan pelaksanaan
penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas secara
global sesuai dengan Undang-Undang No 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Konvensi
Internasional mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas.
Pada kesempatan tersebut, Khofifah menyatakan bahwa, Yogyakarta
merupakan provinsi satu-satunya di Indonesia yang mempunyai Tim Difagama
(Difabel Siaga Bencana) yaitu tim penyandang disabilitas yang melakukan
evakuasi bagi korban bencana.
Acara tersebut sudah dimulai sejak pukul 08.00. WIB dihadiri
oleh kurang lebih 4000 Penyandang Disabilitas baik yang dari Yogyakarta maupun
dari daerah di Indonesia, menampilkan berbagai pertunjukan dan hiburan dari
para Penyandang Disabilitas.
Khofifah sangat terkesan dan terharu dengan penampilan para
penyandang disabilitas yang dengan keterbatasannya mampu membawakan tarian
"Roro Jongrang” serta simulasi penanggulangan bencana dalam mengevakuasi
korban bencana yang ditampilkan oleh Difagama Yogyakarta.
Mensos menambahkan bahwa, ketika Undang-Undang No. 8 Tahun 2016
tentang Penyandang Disabilitas diterbitkan, baru delapan provinsi yang
mempunyai Perda Disabilitas dan provinsi Yogyakarta yang pertama menerbitkan
perda tersebut diikuti oleh DKI Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat, Bali dan
Kepri.
Mensos meminta agar Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia
(PPDI) mendorong pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota untuk
segera menerbitkan Perda Disabilitas sebagai payung hukum untuk pemenuhan dan
perlindungan hak-hak bagi para penyandang disabilitas.
Acara puncak Peringatan HDI ini juga menampilkan simulasi
penanggulangan bencana yang lakukan oleh Difagama Yogyakarta, penyerahan peta
dengan tulisan braille, yang dibuat oleh Geospasual, penyerahan rekor Muri
untuk PSBN Mahatmiya Bali atas pagelaran kolosal Tari Kecak yang diikuti 230
Orang Penyandang Disabilitas, dan diakhiri dengan kunjungan ke stand-stand
pameran.
(Sumber: www.kemsos.go.id)
No comments:
Post a Comment