Bandung (5/12/2017), Kemensos - Sebanyak 60
Pekerja Seni yang tergabung dalam Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI 56) dan
Majelis Pengajian Pelawak (MPP) dikukuhkan sebagai Sahabat Taruna Siaga Bencana
(Tagana) di Bandung, Selasa.
"Mereka
telah mengikuti bimbingan teknis dadar-dasar kebencanaan selama tiga hari oleh
tim Tagana Kementerian Sosial. Kini 60 Pekerja Seni ini telah resmi dikukuhkan
sebagai Sahabat Tagana," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana
Alam (PSKBA) Kementerian Sosial, Margowiyono usai membuka Bimtek Sahabat Tagana
di Kantor Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.
Margo
mengatakan bergabungnya para Pekerja Seni sebagai Sahabat Tagana akan
memperkuat tugas Kemensos dalam penanggulangan bencana khususnya pada klaster
Perlindungan dan Pengungsian.
"Saat
terjadi bencana kita tidak hanya perlu logistik dan kebutuhan dasar. Peran
artis dan pelawak juga sangat penting dalam dukungan psikososial sebab dalam
suasana duka, perlu pendekatan psikologis guna memberi penghiburan dan
mengobati rasa duka," kata Margo.
Lebih
jauh lagi, lanjutnya, bimtek untuk Pekerja Seni ini merupakan upaya untuk
meningkatkan kapasitas masyarakat, organisasi dan profesi yang tinggal atau
sering berada di daerah rawan bencana dalam merespon ancaman atau potensi
bencana.
"Menjadi
relawan kemanusiaan merupakan panggilan jiwa bagi saya pribadi dan kami sebagai
Pekerja Seni. Sebagai bagian dari warga negara yang mencintai negeri ini maka
kamipun ingin turut berperan dalam penanggulangan bencana di Indonesia,"
tutur perempuan yang juga Sahabat Tagana ini.
Marcella mengatakan bencana seringkali
menimbulkan trauma mendalam pada warga. Dalam situasi ini kehadiran Pekerja
Seni minimal dapat membantu meringankan beban mereka.
"Misalnya
memberikan trauma healing dengan menghibur para pengungsi di pengungsian,"
katanya.
Bimtek
Sahabat Tagana dari unsur Pekerja Senin berlangsung pada 4--6 Desember 2017.
Selama tiga hari peserta mendapatkan pengetahun dasar tentang mitigasi bencana
serta keterampilan kebencanaan dalam klaster perlindungan dan pengungsian.
Misalnya manajemen shelter atau pendirian tenda pengungsi, dapur umum lapangan,
serta pengetahuan dan praktek penyelamatan di air atau water rescue.
Margo
menyebutkan jumlah personil Tagana hingga akhir 2017 adalah 35.054 orang. Dari
jumlah tersebut sebanyak 7.040 di antaranya merupakan Tagana Psikososial.
Sementara jumlah Sahabat Tagana kini berjumlah 63.200 personel.
(Humas/Linjamsos)
(Sumber: www.kemsos.go.id)
No comments:
Post a Comment