Siswa sekolah dasar berada pada usia 6-12
tahun, di mana rentang usia tersebut disebut sebagai masa/periode anak akhir.
Menurut Hurlock (dalam Kurnia, ddk, 2008:1.20-1.22) anak pada masa anak akhir
memiliki karakteristik sebagai berikut.
Permulaan awal masa anak akhir ditandai dengan
masuknya anak ke sekolah formal di SD kelas satu. Masuk SD kelas 1 merupakan
peristiwa penting bagi kehidupan setiap anak, sehingga dapat mengakibatkan
perubahan dalam sikap dan perilakunya. Sementara anak menyesuaikan diri dengan
tuntutan dan harapan sosial di sekolah, kebanyakan anak berada dalam keadaan
tidak seimbang (Disequilibrium).
Orang tua menyebut masa anak akhir sebagai usia
yang menyulitkan karena anak pada masa ini anak lebih banyak dipengaruhi oleh
teman-teman sebaya daripada oleh orang tuanya sehingga sulit bahkan tidak mau
lagi menuruti perintah orang tuanya. Kebanyakan anak pada masa ini juga kurang
memperhatikan dan tidak bertanggung jawab terhadap pakaian dan benda-benda
miliknya, sehingga orang tua menyebutnya usia tidak rapi. Anak tidak terlalu
memperdulikan penampilannya. Mereka cenderung ceroboh, semaunya, dan tidak rapi
dalam memelihara kamar dan barang-barangnya. Pada masa ini, anak juga sering
kelihatan saling mengejek dan bertengkar dengan saudara-saudaranya sehingga
orang tua menyebutnya sebagai usia bertengkar.
Search Google |
Para pendidik memberi sebutan anak usia sekolah dasar, karena pada rentang usia ini (6-12 tahun) anak bersekolah di sekolah dasar. Di sekolah dasar, anak diharapkan memperoleh dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang dianggap penting untuk keberhasilan melanjutkan studi dan penyesuaian diri dalam kehidupannya kelak. Para pendidik juga memandang periode ini sebagai usia kritis dalam dorongan berprestasi. Dorongan berprestasi membentuk kebiasaan pada anak untuk mencapai sukses ini cenderung menetap hingga dewasa. Apabila anak mengembangkan kebiasaan untuk belajar atau bekerja sesuai, di bawah, atau di atas kemampuannya, maka kebiasaan ini akan menetap dan cenderung mengenai semua bidang kehidupan anak, baik dalam bidang akademik maupun bidang lainnya.
Psikolog perkembangan anak memberi sebutan anak
pada masa ini sebagai usia berkelompok. Pada usia ini perhatian utama anak
tertuju pada keinginan diterima oleh teman-teman sebaya sebagai anggota
kelompoknya. Oleh karena itu, anak ingin dan berusaha menyesuaikan diri dengan
standar yang disepakati dan berlaku dalam kelompok sehingga masa anak ini
disebut juga usia penyesuaian diri. Anak berusaha menyesuaikan diri dengan
standar yang berlaku dalam kelompok, misalnya dalam berbicara, penampilan dan
berpakaian, dan berperilaku.
Periode ini juga disebut usia kreatif sebagai
kelanjutan dan penyempurnaan perilaku kreatif yang mulai terbentuk pada masa
anak awal. Kecenderungan kreatif ini perlu mendapat bimbingan dan dukungan dari
guru maupun orang tua sehingga bekembang menjadi tindakan kreatif yang positif
dan orisinal, tidak negatif dan sekedar meniru tindakan kreatif orang atau anak
yang lain. Selain itu, periode ini disebut juga dengan usia bermain, karena
minat dan kegiatan bermain anak semakin meluas dengan lingkungan yang lebih
bervariasi. Mereka bermain tidak lagi hanya di lingkungan keluarga dan teman di
sekitar rumah saja, tapi meluas dengan lingkungan dan teman-teman di sekolah.
Melalui pemahaman karakteristik anak SD, maka
para guru dan orangtua dapat memperoleh pemetaan untuk melakukan perlakuan yang
semestinya terhadap mereka. Banyak guru dan orangtua yang salah memberikan
perlakukan terhadap anak usia sekolah dasar yang disebabkan oleh ketidaktahuan
mereka terhadap karakteristik dasar mereka. Ingatlah bahwa ilmu dan pemahaman
adalah kekuatan (Sir Benjamin Desraili).
(Sumber: www.informasiguru.com)
No comments:
Post a Comment