Pengertian Konflik Dinamika Kelompok
Konflik
dalam dinamika kelompok mencakup tentang mempertahankan pendapat diri sendiri
agar pendapatnya dapat diterima sebagai keputusan akhir. Namun untuk
memenangkan pendapatnya seseorang tersebut harus mencari kelemahan pada
pendapat orang lain.
Faktor terjadinya konflik dalam dinamika kelompok
Faktor
penyebab konflik menurut Smith, Mazzarela dan Piele antara lain:
1.
Masalah komunikasi
Merupakan
salah satu faktor penyebab konflik yang bersumber dari komunikasi, pesan,
penerima pesan dan saluran
2.
Struktur organisasi
Merupakan salah satu faktor penyebab konflik yang
secara potensial dapat memunculkan konflik pada setiap departmen atau fungsi
dalam organisasi mempunyai kepentingan, tujuan dan programnya
3.
Faktor manusia
Merupakan salah satu faktor penyebab konflik yaitu
dari sifat manusia satu dengan yang lain berbeda.
Jenis-jenis konflik
1.
Negative conflict
Konflik ini merupakan konflik yang terjadi pada suatu
kelompok yang biasanya dihindari atau disembunyikan. Negative konflik ini
menyebabkan kemunduran pada suatu kelompok. Contohnya perselisihan yang terjadi
didalam suatu kelompok akan menyebabkan kinerja pada suatu kelompok tersebut
menjadi buruk.
2.
Positive conflict
Konflik ini merupakan konflik yang memberikan ruang
untuk para anggotanya agar kelompok tersebut bisa menjadi lebih berkembang.
Contohnya persaingan antar anggota kelompok untuk mendapatkan hasil terbaik
sehingga nantinya mampu membawa kelompok tersebut menjadi kelompok yang lebih
baik karena anggota kelompoknya termotivasi untuk bekerja.
Perbedaan negative conflict dan positive conflict
Negative
Conflict
|
Positive
Conflict
|
Membawa kehancuran
|
Memandang konflik sebagai bagian
dari penyelesaian
|
Dihindari, disembunyikan
|
Mencari tahu dan mendorong
konflik
|
Individu mencoba untuk “menang”
|
Individu mencoba untuk
menyelesaikan masalah
|
Menciptakan kecemasan dan keadaan
defensif
|
Menciptakan kegembiraan, minat
dan fokus
|
Memandang konflik sebagai sebuah
masalah
|
Dapat mempelajari banyak nilai
dari konflik
|
Penyelesaian konflik
1.
Mengeluarkan dan membicarakan kesulitan
Apabila ada
masalah yang mengganggu jangan disimpan sendiri, sebaiknya didiskusikan dalam
kelompok
2.
Menghindari kesulitan untuk sementara waktu
Untuk
menemukan jalan keluar dari suatu masalah yang sulit, terkadang kita butuh
waktu sejenak untuk meninggalkan masalah tersebut. Karena apabila kita tetap
bersitegang dalam menyelesaikan maslah tersebut kita tidak akan menemukan jalan
keluarnya.
3.
Menyalurkan kemarahan
Dalam
menyelesaikan suatu masalah kita sebaiknya meredam kemarahan terlebih dahulu
dengan menyibukkan diri sendiri agar kita lebih mampu menghadapi kesulitan
dengan lebih intelegen dan rasional.
4.
Bersedia menjadi pengalah yang baik
Dalam sebuah
penyelesaian suatu masalah sebaiknya kita tidak bersikap keras kepala dan
bersedia untuk mengalah jika ada pendapat lain yang lebih rasional dan benar.
5.
Berbuat suatu kebaikan untuk orang lain dan
maupun sosialitas atau kesosialan
Untuk
menyelesaikan sebuah konflik kita perlu berbuat baik dengan anggota kelompok
yang lain. Hal tersebut dapat menumbuhkan harga diri, rasa berpartisipasi dan
bisa memberikan arti atau suatu nilai kehidupan juga memberikan rasa kepuasan
dan keindahan karena kita merasa berguna.
Cara pencegahan terjadinya konflik :
1. Elimination: yaitu pengunduran diri salah satu
pihak yang terlibat di dalam konflik, yang diungkapkan dengan ucapan antara
lain: kami mengalah,kami keluar an sebagainya.
2. Subjugation dan domination, yaitu orang atau
pihak yang mempunyai kekuatan terbesar untuk dapat memaksa orang atau pihak
lain menaatinya.
3. Majority rule, yaitu suara terbanyaak yang
ditentukan melalui voting untuk mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan
argumentasi.
4. Minority consent yaitu kemenangan kelompok
mayoritas yang diterima senang hati oleh kelompok minoritas. Kelompok minoritas
sama sekali tidak merasa dikalahkan dan disapakati untuk melakukan kerja sama
dengan kelompok mayoritas.
5. Integrasi yaitu mendiskusikan,menelaah dan
mempertimbangkan kembali pendapat-pendapat sampai diperoleh suatu keputusan
yang memaksa semua pihak.
Sumber:
Sopiah, 2008. Perilaku Organisasional. Penerbit CV
ANDI OFFSET: Yogyakarta
Johnson, W. F. & Johnson, F.
P. (2000). Joining together: group theory and group skills 11th ed. Tokyo:
Allyn & Bacon, Inc.
No comments:
Post a Comment