A.
Pengertian interaksi
sosial
Interaksi sosial merupakan dasar
proses sosial yang terjadi karena adanya hubungan-hubungan sosial yang dinamis
mencakup hubungan antarindividu, antarkelompok, atau antara individu dan
kelompok( soerjono soekanto, 2007)
Kepribadian
adalah semua corak perilaku dan kebiasaan individu yang terhimpun dalam dirinya
dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan
baik dari luar maupun dari dalam. Corak perilaku dan kebiasaan ini merupakan
kesatuan fungsional yang khas pada seseorang. Perkembangan kepribadian tersebut
bersifat dinamis , artinya selama individu masih bertambah pengetahuannya dan
mau belajar serta menambah pengalaman dan keterampilan, mereka akan semakin
matang dan mantap kepribadiannya (Depkes, 1992).
B.
Faktor faktor pendorong interaksi
sosial
1. Faktor internal
a) Dorongan untuk
meneruskan/mengembangkan keturunan. Secara naluriah, manusia mempunyai dorongan
nafsu birahi untuk saling tertarik dengan lawan jenis. Dorongan ini bersifat
kodrati artinya tidak usah dipelajaripun seseorang akan mengerti sendiri dan
secara sendirinya pula orang akan berpasang-pasangan untuk meneruskan
keturunannya agar tidak mengalami kepunahan.
b) Dorongan untuk memenuhi kebutuhan
manusia memerlukan keberadaan orang lain yang akan saling memerlukan, saling
tergantung untuk saling melengkapi kebutuhan hidup.
c) Dorongan untuk mempertahankan hidup
ini terutama dalam menghadapi ancaman dari luar seperti ancaman dari kelompok
atau suku bangsa lain, ataupun dari serangan binatang buas.
d) Dorongan untuk berkomunikasi dengan
sesama Secara naluriah, manusia memerlukan keberadaan orang lain dalam rangka
saling berkomunikasi untuk mengungkapkan keinginan yang ada dalam hati
masing-masing dan secara psikologis manusia akan merasa nyaman dan tentram bila
hidup bersama-sama dan berkomunikasi dengan orang lain dalam satu lingkungan
sosial budaya.
2. Faktor Eksternal
a) Imitasi
G. Tarde (Gerungan,1996) faktor yang mendasari interaksi
adalah faktor imitasi. Imitasi merupakan dorongan untuk meniru orang lain.
Menurut Tarde imitasi ini merupakan satu-satunya faktor yang mendasari atau
yang melandasi interaksi sosial.
Imitasi berperan dalam interaksi sosial, misalnya
perkembangan bahasa. Apa yang diucapkan oleh anak akan mengimitasi dari keadaan
sekelilingnya. Anak mengimitasi apa yang didengarnya yang kemudian menyampaikan
kepada orang lain sehingga dengan demikian berkembanglah bahasa anak itu
sebagai alat komunikasi dalam interaksi sosial. . Contoh anak gadis yang meniru
menggunakan jilbab sebagaimana ibunya memakai.
b) Identifikasi
Menurut Freud seorang tokoh psikologi dalam khususnya dalam
psikoanalisis mengemukakan bahwa identifikasi merupakan dorongan untuk menjadi
identik atau sama dengan orang lain.
c) Sugesti
Sugesti adalah pengaruh psikis, baik yang datang dari diri
sendiri maupun yng datang dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa
adanya kritik dari individu yang bersangkutan.Sugesti dibedakan menjadi dua:
· Auto-sugesti yaitu sugesti terhadap diri sendiri, sugesti yang datang dari dalam diri individu yang bersangkutan.
· Hetero-sugesti yaitu sugesti yang datang dari orang lain. Biasa terjadi dari yang tua ke yang muda, dokter ke pasien, guru ke murid atau yang kuat ke yang lemah. Atau bisa juga dipengaruhi karena iklan.
· Auto-sugesti yaitu sugesti terhadap diri sendiri, sugesti yang datang dari dalam diri individu yang bersangkutan.
· Hetero-sugesti yaitu sugesti yang datang dari orang lain. Biasa terjadi dari yang tua ke yang muda, dokter ke pasien, guru ke murid atau yang kuat ke yang lemah. Atau bisa juga dipengaruhi karena iklan.
d) Simpati
Merupakan perasaan rasa tertarik pada orang lain. Oleh
karena simpati merupakan perasaan maka simpati timbul tidak atas dasar logis,
raional, melainkan atas dasar perasaan atau emosi. Contoh : Ucapan turut
berduka, tanpa datang ke rumah duka. Jadi hanya ungkapan tanpa tindakan. Contoh
tindakan membantu korban bencana alam.
e) Empati
Merupakan proses sosial yang hampir sama dengan simpati,
hanya perbedaannya adalah bahwa empati lebih melibatkan emosi atau lebih
menjiawai dalam diri seoang yang lebih daripada simpati. Contoh tindakan
membantu korban bencana alam.
f) Motivasi
Adalah suatu dorongan
atau rangsangan yang diberikan seseorang kepada orang lain sedemikian rupa
sehingga orang yang diberi motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan yang
dimotivasikan kepadanya
C.
Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Syarat terjadinya interaksi sosial yang pokok ada 3 yaitu :
1. Kontak Sosial
Merupakan awal dari terjadinya interaksi sosial dan
masing-masing pihak saling berinteraksi meskipun tidak saling bersentuhan
secara fisik. Jadi kontak tidak harus selalu berkomunikasi. Dalam kehidupan
sehari-hari dikenal beberapa macam kontak sosial yaitu:
a.
Menurut cara yang dilakukan
Kontak langsung dan kontak tidak langsung.
b.
Menurut proses terjadinya/tingkat hubungannya
Kontak primer dan kontak sekunder.
c.
Menurut sifat
Kontak positif dan kontak negatif.
2. Komunikasi
Merupakan pengiriman pesan dan
penerimaan pesan dengan maksud untuk dapat dipahami. Proses komunikasi terjadi
pada saat kontak sosial berlangsung.
3. Tindakan Sosial
Adalah tindakan yang mempengaruhi
individu yang mempengaruhi individu lain dalam masyarakat dan merupakan
tindakan bermakna yaitu tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan
keberadaan orang lain. Berdasarkan cara dan tujuan yang akan dilakukan, maka
tindakan sosial dapat dibedakan menjadi 4, yaitu:
a.
Tindakan rasional instrumental
Adalah tindakan sosial yang dilakukan oleh seorang dengan
memperhitungkan kesesuaian cara yang digunakan lalu tujuan apa yang hendak
dicapai dalam tindakan itu.
b.
Tindakan rasional berorientasi nilai
Merupakan tindakan yang begitu memperhitungkan cara.
c.
Tindakan tradisional
Merupakan tindakan yang tidak memperhitungkan pertimbangan
rasional. Tindakan ini dilaksanakan karena pertimbangan adat dan kebiasaan.
d.
Tindakan efektif
Tindakan efektif seringkali dilakukan tanpa suatu
perencanaan matang dan kesadaran penuh. Tindakan ini muncul karena dorongan
perasaan atau emosi dalam diri pelaku.
D.
Macam – macam interaksi social
Menurut Maryati dan Suryawati (2003) interaksi sosial dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
Menurut Maryati dan Suryawati (2003) interaksi sosial dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Interaksi
antara individu dan individu Dalam hubungan ini bisa terjadi interaksi positif
ataupun negatif. Interaksi positif, jika
jika hubungan yang terjadi saling menguntungkan. Interaksi negatif, jika
hubungan timbal balik merugikan satu pihak atau keduanya (bermusuhan).
2. Interaksi antara individu dan kelompok Interaksi ini pun dapat berlangsung secara positif maupun negatif. Bentuk interaksi sosial individu dan kelompok bermacam - macam sesuai situasi dan kondisinya.
3. Interaksi sosial antara kelompok dan kelompok Interaksi sosial kelompok dan kelompok terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak pribadi. Misalnya, kerja sama antara dua perusahaan untuk membicarakan suatu proyek.
2. Interaksi antara individu dan kelompok Interaksi ini pun dapat berlangsung secara positif maupun negatif. Bentuk interaksi sosial individu dan kelompok bermacam - macam sesuai situasi dan kondisinya.
3. Interaksi sosial antara kelompok dan kelompok Interaksi sosial kelompok dan kelompok terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak pribadi. Misalnya, kerja sama antara dua perusahaan untuk membicarakan suatu proyek.
Sumber:
-
Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi suatu Pengantar.
Jakarta: P.T.Raja Grafindo.
-
Gerungan, W.A, 1996. Psikologi Sosial, Bandung. Eresco.
-
Soerjono Soekanto. (2001). Sosiologi. Jakarta: PT
RajagrafindoPersada
-
Koentjaraningrat. 1985.Metode-metode Penelitian
Masyarakat.Jakarta Gramedia
-
Maryati & Suryawati (2003) dalam http://interaksisosial
: definisi,bntuk,cirri dan syarat-syarat terjadinya interaksi social
No comments:
Post a Comment