Friday, October 20, 2017

Tentang: Intraksi Sosial dalam Kelompok

A.    Pengertian  interaksi sosial
Interaksi sosial merupakan dasar proses sosial yang terjadi karena adanya hubungan-hubungan sosial yang dinamis mencakup hubungan antarindividu, antarkelompok, atau antara individu dan kelompok( soerjono soekanto, 2007)


Kepribadian adalah semua corak perilaku dan kebiasaan individu yang terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan baik dari luar maupun dari dalam. Corak perilaku dan kebiasaan ini merupakan kesatuan fungsional yang khas pada seseorang. Perkembangan kepribadian tersebut bersifat dinamis , artinya selama individu masih bertambah pengetahuannya dan mau belajar serta menambah pengalaman dan keterampilan, mereka akan semakin matang dan mantap kepribadiannya (Depkes, 1992).

B.     Faktor faktor pendorong interaksi sosial
      1.      Faktor internal
a)  Dorongan untuk meneruskan/mengembangkan keturunan. Secara naluriah, manusia mempunyai dorongan nafsu birahi untuk saling tertarik dengan lawan jenis. Dorongan ini bersifat kodrati artinya tidak usah dipelajaripun seseorang akan mengerti sendiri dan secara sendirinya pula orang akan berpasang-pasangan untuk meneruskan keturunannya agar tidak mengalami kepunahan.
b)  Dorongan untuk memenuhi kebutuhan manusia memerlukan keberadaan orang lain yang akan saling memerlukan, saling tergantung untuk saling melengkapi kebutuhan hidup.
c)    Dorongan untuk mempertahankan hidup ini terutama dalam menghadapi ancaman dari luar seperti ancaman dari kelompok atau suku bangsa lain, ataupun dari serangan binatang buas.
d)  Dorongan untuk berkomunikasi dengan sesama Secara naluriah, manusia memerlukan keberadaan orang lain dalam rangka saling berkomunikasi untuk mengungkapkan keinginan yang ada dalam hati masing-masing dan secara psikologis manusia akan merasa nyaman dan tentram bila hidup bersama-sama dan berkomunikasi dengan orang lain dalam satu lingkungan sosial budaya.
      2.       Faktor Eksternal
a)    Imitasi
G. Tarde (Gerungan,1996) faktor yang mendasari interaksi adalah faktor imitasi. Imitasi merupakan dorongan untuk meniru orang lain. Menurut Tarde imitasi ini merupakan satu-satunya faktor yang mendasari atau yang melandasi interaksi sosial.
Imitasi berperan dalam interaksi sosial, misalnya perkembangan bahasa. Apa yang diucapkan oleh anak akan mengimitasi dari keadaan sekelilingnya. Anak mengimitasi apa yang didengarnya yang kemudian menyampaikan kepada orang lain sehingga dengan demikian berkembanglah bahasa anak itu sebagai alat komunikasi dalam interaksi sosial. . Contoh anak gadis yang meniru menggunakan jilbab sebagaimana ibunya memakai.
b)       Identifikasi
Menurut Freud seorang tokoh psikologi dalam khususnya dalam psikoanalisis mengemukakan bahwa identifikasi merupakan dorongan untuk menjadi identik atau sama dengan orang lain.
c)      Sugesti
Sugesti adalah pengaruh psikis, baik yang datang dari diri sendiri maupun yng datang dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik dari individu yang bersangkutan.Sugesti dibedakan menjadi dua:
·    Auto-sugesti yaitu sugesti terhadap diri sendiri, sugesti yang datang dari dalam diri individu          yang bersangkutan.
·       Hetero-sugesti yaitu sugesti yang datang dari orang lain. Biasa terjadi dari yang tua ke yang        muda, dokter ke pasien, guru ke murid atau yang kuat ke yang lemah. Atau bisa juga                dipengaruhi karena iklan.
d)      Simpati
Merupakan perasaan rasa tertarik pada orang lain. Oleh karena simpati merupakan perasaan maka simpati timbul tidak atas dasar logis, raional, melainkan atas dasar perasaan atau emosi. Contoh : Ucapan turut berduka, tanpa datang ke rumah duka. Jadi hanya ungkapan tanpa tindakan. Contoh tindakan membantu korban bencana alam.
e)      Empati
Merupakan proses sosial yang hampir sama dengan simpati, hanya perbedaannya adalah bahwa empati lebih melibatkan emosi atau lebih menjiawai dalam diri seoang yang lebih daripada simpati. Contoh tindakan membantu korban bencana alam.
f)         Motivasi
 Adalah suatu dorongan atau rangsangan yang diberikan seseorang kepada orang lain sedemikian rupa sehingga orang yang diberi motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan yang dimotivasikan kepadanya

C.    Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Syarat terjadinya interaksi sosial yang pokok ada 3 yaitu :
1.      Kontak Sosial
Merupakan awal dari terjadinya interaksi sosial dan masing-masing pihak saling berinteraksi meskipun tidak saling bersentuhan secara fisik. Jadi kontak tidak harus selalu berkomunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari dikenal beberapa macam kontak sosial yaitu:
a.       Menurut cara yang dilakukan
Kontak langsung dan kontak tidak langsung.
b.      Menurut proses terjadinya/tingkat hubungannya
Kontak primer dan kontak sekunder.
c.       Menurut sifat
Kontak positif dan kontak negatif.
 2.      Komunikasi
 Merupakan pengiriman pesan dan penerimaan pesan dengan maksud untuk dapat dipahami.  Proses komunikasi terjadi pada saat kontak sosial berlangsung.
 3.     Tindakan Sosial
Adalah tindakan yang mempengaruhi individu yang mempengaruhi individu lain dalam masyarakat dan merupakan tindakan bermakna yaitu tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan keberadaan orang lain. Berdasarkan cara dan tujuan yang akan dilakukan, maka tindakan sosial dapat dibedakan menjadi 4, yaitu:
a.       Tindakan rasional instrumental
      Adalah tindakan sosial yang dilakukan oleh seorang dengan memperhitungkan kesesuaian            cara yang digunakan lalu tujuan apa yang hendak dicapai dalam tindakan itu.
b.      Tindakan rasional berorientasi nilai
      Merupakan tindakan yang begitu memperhitungkan cara.
c.       Tindakan tradisional
      Merupakan tindakan yang tidak memperhitungkan pertimbangan rasional. Tindakan ini                  dilaksanakan karena pertimbangan adat dan kebiasaan.
d.      Tindakan efektif
      Tindakan efektif seringkali dilakukan tanpa suatu perencanaan matang dan kesadaran penuh.        Tindakan ini muncul karena dorongan perasaan atau emosi dalam diri pelaku.

D.    Macam – macam interaksi social
      Menurut Maryati dan Suryawati (2003) interaksi sosial dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1.    Interaksi antara individu dan individu Dalam hubungan ini bisa terjadi interaksi positif ataupun negatif.  Interaksi positif, jika jika hubungan yang terjadi saling menguntungkan. Interaksi negatif, jika hubungan timbal balik merugikan satu pihak atau keduanya (bermusuhan).
2.  Interaksi antara individu dan kelompok Interaksi ini pun dapat berlangsung secara positif maupun negatif. Bentuk interaksi sosial individu dan kelompok bermacam - macam sesuai situasi dan kondisinya.
3.  Interaksi sosial antara kelompok dan kelompok Interaksi sosial kelompok dan kelompok terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak pribadi. Misalnya, kerja sama antara dua perusahaan untuk membicarakan suatu proyek


      Sumber:
-          Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi suatu Pengantar. Jakarta: P.T.Raja Grafindo.
-          Gerungan, W.A, 1996. Psikologi Sosial, Bandung. Eresco.
-          Soerjono Soekanto. (2001). Sosiologi. Jakarta: PT RajagrafindoPersada
-          Koentjaraningrat. 1985.Metode-metode Penelitian Masyarakat.Jakarta Gramedia
-          Maryati & Suryawati (2003) dalam http://interaksisosial : definisi,bntuk,cirri dan syarat-syarat terjadinya interaksi social

No comments:

Post a Comment