Jakarta, 29/11/2017 Kemenkeu - Berbicara pada acara
Kompas 100 CEO Forum, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati
menegaskan untuk menghadapi tantangan pada tahun 2018, diperlukan investasi
pada sumber daya manusia. Investasi tersebut dilakukan melalui bidang
pendidikan dan kesehatan. Ia menyampaikan pentingnya media massa untuk membantu
Pemerintah dalam mengawasi perkembangan belanja di bidang pendidikan.
"Harian Kompas itu salah satu kolom atau halaman
yang favorit saya editorial sama halaman yang bicara tentang pendidikan dan
kebudayaan," ujarnya di Hotel Raffles, pada Rabu (29/11).
Ia juga menginginkan informasi akan dana APBN semakin
transparan sehingga apabila Kompas atau media massa lain melakukan liputan dan
menemukan kondisi sekolah yang kurang baik, mereka bisa akses langsung
informasi mengenai anggaran di lokasi tersebut. Dengan adanya bonus demografi,
Pemerintah ingin akses pendidikan bagi anak usia sekolah terbuka
seluas-luasnya.
"Presiden meminta kepada seluruh menteri agar
fokus menggunakan APBN ini sebaik-baiknya se-efisien mungkin dan tetap komit
kepada tata kelola yang baik dan tidak dikorupsi. Dengan demikian APBN ini akan
menjadi instrumen yang dimiliki rakyat, bermanfaat buat masyarakat,"
jelasnya di acara yang bertemakan "Kebijakan Makro 2018 untuk Menjaga
Pertumbuhan Berkualitas" ini.
Menkeu juga meyakinkan para CEO bahwa setiap satu
Rupiah yang diambil, negara akan menghasilkan lebih dari Rp1 sehingga ekonomi
akan makin lama makin tumbuh menjadi besar dan merata. Dia pun menyampaikan
bahwa kebijakan ekonomi Indonesia dikenal memiliki track record yang baik dan
jika momentum pertumbuhan terus dijaga maka tahun depan Indonesia mampu
mencapai target pertumbuhan yang diinginkan.
"Selamat tahun baru. Semoga CEO Indonesia
memiliki optimisme yang makin besar sehingga ekonomi kita juga akan semakin
memiliki momentum pemulihan yang makin baik," ucap Menkeu menutup
sambutannya. (mr/rsa)
(Sumber: www.kemenkeu.go.id)
No comments:
Post a Comment