Kamu termasuk
pejalan cepat atau pejalan lambat? Silahkan jawab sendiri ya, karena seberapa
cepat kamu berjalan itu dapat membantu peneliti untuk menentukan tingkat risiko
kematian akibat penyakit jantung.
Dilansir dari Liputan6.com, sekelompok ilmuwan inggris
mengungkapkan berdasarkan studinya bahwa dewasa madya (35-55) yang berjalan
lambat, dua kali lebih mungkin meninggal akibat penyakit jantung.
Dibanding dengan mereka yang berjalan cepat. Hasil tersebut ditemukan sebelum para peneliti memperhitungkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil, seperti kebiasaan berolahraga, diet, dan konsumsi alkohol.
Dibanding dengan mereka yang berjalan cepat. Hasil tersebut ditemukan sebelum para peneliti memperhitungkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil, seperti kebiasaan berolahraga, diet, dan konsumsi alkohol.
Sumber: https://terusbelajar.files.wordpress.com/2013/03/walking_image_cropped.jpg |
Baca Juga: Ternyata Telinga Berdenging Bukan Tanda Kamu “Digosipin”
Selama studi
tersebut, hampir 8.600 partisipan meninggal dalam rentang studi. Sebanyak 1.650
di antaranya meninggal akibat penyakit jantung. Alhasil, mereka
yang berjalan dengan lamban, 1,8 sampai 2,4 kali lebih mungkin meninggal akibat
penyakit jantung. Risiko tertinggi berada pada mereka yang memiliki Indeks Masa
Tubuh rendah, di mana orang itu kekurangan gizi atau kehilangan jaringan otot
seiring bertambahnya usia.
Studi tersebut
juga menerangkan bahwa kecepatan berjalan sangat behubungan dengan tingkat kebugaran
fisik. Dengan kata lain, tingkat kebugaran yang rendah di antara berjalan dengan lamban dapat menjelaskan risiko kematian lebih tinggi akibat penyakit
jantung.
No comments:
Post a Comment