Saturday, September 2, 2017

Prediksi Risiko Kematian dari Kecepatan Berjalan Kaki


Kamu termasuk pejalan cepat atau pejalan lambat? Silahkan jawab sendiri ya, karena seberapa cepat kamu berjalan itu dapat membantu peneliti untuk menentukan tingkat risiko kematian akibat penyakit jantung.

Dilansir dari Liputan6.com, sekelompok ilmuwan inggris mengungkapkan berdasarkan studinya bahwa dewasa madya (35-55) yang berjalan lambat, dua kali lebih mungkin meninggal akibat penyakit jantung.
Dibanding dengan mereka yang berjalan cepat. Hasil tersebut ditemukan sebelum para peneliti memperhitungkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil, seperti kebiasaan berolahraga, diet, dan konsumsi alkohol.

Sumber: https://terusbelajar.files.wordpress.com/2013/03/walking_image_cropped.jpg
Para peneliti menganalisis informasi lebih dari 420.000 dewasa madya di Inggris selama enam tahun. Saat masuk studi, tidak ada satu pun peserta yang mengidap penyakit jantung. Kemudian peserta diminta untuk menilai kecepatan berjalan mereka dalam tiga kategori, yaitu 'lamban', 'rata-rata', dan 'cepat'. Mereka yang dianalisis juga menjalani tes di laboratorium untuk mengetahui tingkat kebugarannya.


Baca Juga: Ternyata Telinga Berdenging Bukan Tanda Kamu “Digosipin”


Selama studi tersebut, hampir 8.600 partisipan meninggal dalam rentang studi. Sebanyak 1.650 di antaranya meninggal akibat penyakit jantung. Alhasil, mereka yang berjalan dengan lamban, 1,8 sampai 2,4 kali lebih mungkin meninggal akibat penyakit jantung. Risiko tertinggi berada pada mereka yang memiliki Indeks Masa Tubuh rendah, di mana orang itu kekurangan gizi atau kehilangan jaringan otot seiring bertambahnya usia.


Studi tersebut juga menerangkan bahwa kecepatan berjalan sangat behubungan dengan tingkat kebugaran fisik. Dengan kata lain, tingkat kebugaran yang rendah di antara berjalan dengan lamban dapat menjelaskan risiko kematian lebih tinggi akibat penyakit jantung.

No comments:

Post a Comment