Kamu seorang Fresh
Graduate? Sudah melamar kerjaan sana sini tapi belum juga berhasil?
Atau.... hanya sampai pada tahap wawancara saja? Hmm.... mungkin ada beberapa
hal yang musti kamu cermati, seperti proses wawancara kerja misalnya.
Kamu sudah tahu kan kalau pihak perusahaan itu tidak
hanya melihat kamu hanya dari CV semata. Karena itu kamu dipanggil untuk
mengikuti wawancara kerja. Dalam proses inilah kamu harus jeli dengan
pernyataan atau pertanyaan yang kamu lontarkan. Pasalnya, setiap kalimat yang
kamu ucapkan bisa berpengaruh pada keputusan pihak perusahaan untuk menerima atau
tidak.
Sumber: http://cfile28.uf.tistory.com/image/27434B3B584F43AA29E890 |
Baca Juga: Kerja Keras Bukan Jaminan Sukses?
Dilansir dari Kompas.com
yang mengutip Business Tech (4/9/2017), ada 8 kalimat yang membuat kamu
bisa gagal dalam wawancara kerja. 8 kalimat itu meliputi:
1. "Saya sangat
menginginkan pekerjaan ini"
Mungkin
kamu bermaksud menunjukkan seberapa besar keinginanmu. Namun, menurut Zachary
Painter, penasihat karier dan manajer perekrutan ResumeGenius.com, “Kenyataannya
ini justru menunjukkan keputusasaan kamu. Putus asa tidak baik dalam konteks apapun."
Painter
juga menegaskan, kamu harus terlihat percaya diri dan kompeten, bukan putus
asa. Sebaliknya, katakanlah, "Saya sangat senang Anda mewawancarai saya
dan saya menantikan diskusi lebih lanjut mengenai posisi ini."
2. "Mmmm..."
Terkadang
kamu bingung harus berkata apa
saat wawancara kerja. Namun, membiarkan jeda pembicaraan dengan
"mmmm..." atau ungkapan sejenis memberi penilaian buruk pada kamu,
itu menunjukkan kalau kamu tidak memiliki hal lain dalam pikiran.
Menurut
Klimkiewicz, kalau kamu butuh waktu sejenak untuk berpikir, cobalah katakan,
"Itu pertanyaan yang bagus, coba saya pikirkan sebentar." Pernyataan
ini membuat kamu lebih tenang dan tidak gugup.
3. "Seperti yang sudah
saya katakan sebelumnya..."
Donna Shannon, penasihat
karier, bertutur, “Pernyataan semacam ini menyiratkan bahwa pewawancara tidak
mendengarkan kamu. Bahkan, ini juga bisa mengisyaratkan kalau kamu tidak
memiliki pengalaman atau keahlian yang relevan, karena kamu harus mengulang-ulang
informasi.”
4.
"Pekerja keras, cepat belajar, motivasi
tinggi".
Boleh saja kamu berpikir bahwa sifat ini merupakan karakter
positif yang kamu miliki. Akan tetapi, sifat-sifat ini
sudah klise dan pasaran dalam dunia
perekrutan kerja.
Menurut Aurora Meneghello, penasihat karier dan pendiri Repurpose Your Purpose, sifat-sifat
tersebut klise yang tidak memiliki
arti apa-apa. Serta tidak mendeskripsikan apa yang membuat kamu spesial dan
pantas untuk perusahaan.
5. "Saya tidak memiliki pertanyaan apapun tentang perusahaan ini."
Painter
menjelaskan, pewawancara bukan sekedar basa-basi saat bertanya apakah kamu punya
pertanyaan seputar perusahaan atau posisi yang dilamar. Pertanyaan semacam ini
menguji ketertarikan dan pengetahuan kamu mengenai perusahaan.
6. "Apakah posisi ini memberikan tunjangan?"
April Klimkiewicz, seorang penasihat karier menjelaskan, “Kesalahan
yang dibuat pelamar adalah menanyakan hal ini terlalu dini. Sebaliknya, ajukan
pertanyaan mengenai bagaimana kamu bisa membantu perusahaan mencapai target.”
7. "Seberapa besar kesempatan
saya untuk diterima?"
Painter
menjelaskan, "Kalau kamu menanyakan ini, kesempatan kamu nol, ini adalah
keputusasaan. Cobalah menyatakan bahwa prospek bekerja di perusahaan ini sangat
menyenangkan dan kamu akan menjadi tambahan yang bagus bagi tim.”
8. "Kapan saya bisa
mulai bekerja?"
Dengan
pertanyaan ini, kamu bisa saja terlihat keren dan percaya diri. Namun, menurut
Painter, ini justru membuat kamu terlihat arogan, tidak profesional, dan
lancang.
Sebagai
gantinya, katakanlah, "Terima kasih banyak atas waktunya. Saya menantikan
kabar baik dari Anda"," saran Painter.
Begitu
ya teman-teman, semoga artikel ini bisa membantu kamu saat wawancara kerja.
Minimal kamu bisa mempersiapkan perkiraan jawaban yang tepat, dan membuat pewawancara tertarik. Dan
yang tidak kalah penting, siapkan mentalmu dengan matang, karena ini sangat
menentukan bagaimana kondisi dan sikap kamu saat proses wawancara.
No comments:
Post a Comment